Sabtu, 02 Juli 2011

Thorn Bird

Baru nonton drama Korea Thorn Bird, ceritanya lumayan. Berikut sedikit detail dari d-addicts.com
  • Title: 가시나무새 / Kashinamoosae
  • Also known as: The Thorn Bush Bird
  • Genre: Melodrama, romance
  • Episodes: 20
  • Broadcast network: KBS2
  • Broadcast period: 2011-Mar-02 to 2011-May-05
  • Air time: Wednesday & Thursday 21:55 

Pemeran


Sinopsis
This is the story of two women, Seo Jung Eun and Han Yoo Kyung, who walk very different paths to achieve their desires. Seo Jung Eun is a strong and courageous woman who has suffered a difficult life, having grown up in an orphanage, but continues to embrace people around her despite longing for affection herself. Jung Eun harbours the hope that she will meet her mother if she becomes a star, striving to reach her goal and overcome her suffering with her pure and innocent nature. In contrast, Han Yoo Kyung has a birth secret for which she is willing to throw away everything in order to get revenge. The "thorn birds" of the title refers to Jung Eun's character, who only brings out her best at the cost of great pain. A thorn bird is a mythical bird who searches for a thorn tree from the day it is born. When it finds it, the bird impales itself upon the sharpest thorn, and rises above the agony to sing the most beautiful song ever heard.

Review
Sebenarnya review ini khusus untuk penyuka drama Korea dan sedang cari-cari judul yang bagus. Drama yang satu ini masuk genre melodrama jadi cerita sedikit berat tapi buat yang suka drama Korea masih bisa nangkep komedi yang dilayangkan beberapa tokoh.
Berbeda dengan Cinderella's Sister, menurut saya, drama yang satu ini tidak terlalu 'melo' tapi karena karakter tokoh mulai pertengahan cerita berkesan suram, jadi agak sulit menangkap keceriaan drama ini.
Hmm, meski demikian secara keseluruhan drama ini wajib ditonton karena adu peran dua seleb Korea yang selalu menjadi pemeran utama protagonis dalam tiap drama yang dimainkan, Han Hye Jin  dan Kim Min Jung.Selain itu saya sendiri menilai ceritanya cukup menarik. Worthed to watch!!

Jumat, 29 April 2011

The Kreutzer Sonata by Leo Tolstoy (da quote)

Beberapa saat lalu saya membaca katalog Pesona JNE dan mata saya tertumbuk pada satu produk yang membuat saya ngiler, Pempek Candy.... fufufu.. Lalu entah bagaimana jalan ceritanya, tapi disinilah saya mengetik hal yang sama sekali tidak berhubungan dengan Pempek Candy. Hmmm.. mungkin saya harus mencoba order keripik pisang coklat dari Lampung juga. Weekend itu memang paling mantap ngemil^^

Ok, terlepas dari hasrat saya tersebut, hasrat saya yang lain adalah menambahkan satu posting di blog ini. Saya cukup menyukai blog kali ini, karena saya bisa membicarakan banyak hal yang berhubungan dengan banyak hal juga dan semua bisa membacanya dan tidak berhenti membacanya. Kenapa? Karena saya tidak membicarakan tentang diri saya^^ Kali ini saya ingin mengangkat salah satu buah karya Leo Tolstoy yaitu The Kreutzer Sonata, ada beberapa terbitan menterjemahkan sebagai Bahagia Perkimpoian.

Seperti
The Devil and Miss Prym by Paulo Coelho, saya hanya akan mengutip beberapa poin yang cukup menarik dan mungkin sedikit komen disana-sini (hanya sedikit, tenang saja^^).

Latar belakang penulisan dan yang berkaitan dengan tulisan ini.
Pada masa itu bila seorang lelaki terhormat/dari keluarga kaya/terpandang/bangsawan adalah hal biasa untuk berpesta pora dan bersenang-senang seperti minum, bermain perempuan. Ini dianggap sebagai kebiasaan yang tidak merusak moral/tidak dianggap dosa. Yang ingin diangkat disini: bermain perempuan, akan kita sebut kemudian perbuatan bejat (sebagaimana tokoh dalam cerita ini menyebutkan demikian).
Beberapa faktor yang dianggap mempengaruhi perbuatan bejat ini dibicarakan.

Ilmu pengetahuan merusak.
"Bagaimana bisa ilmu pengetahuan merusak kita?"
"Tentu saja bisa, lihatlah para dokter, para uskup ilmu pengetahuan itu. Siapa yang merusak kaum muda dengan menetapkan cara-cara menjaga kesehatan pribadi seperti itu? Siapa yang merusak para perempuan dengan menyediakan sarana dan mengajari mereka cara-cara agar tidak memiliki anak?"
"Ya. Jika satu per seratus usaha yang dihabiskan dalam mengobati pelbagai penyakit itu digunakan untuk menyembuhkan kebejatan, sudah tidak akan ada lagi penyakit sejak dulu-dulu; sementara itu, sekarang diupayakan segala cara, bukan untuk menanggulangi kebejatan, tetapi untuk mendukungnya, dengan meyakinkan bahwa konsekuensi dari kebejatan itu aman bagi kita.........."
(mungkin seperti kondom saat ini? bangsa kita yang berbudaya say no to free sex, namun kondom bebas dibagikan di lingkungan publik--dinyatakan based on fact! not opinion!)


h.28
"Sayang, kali pertama saya terjerumus itu, ada sesuatu yang ganjil dan menyentuh. Seingat saya, saya langsung didera kesedihan begitu hebat sampai-sampai ingin menangis, menyesali putusnya hubungan dengan perempuan selama-lamanya. Ya, hubungan-hubungan saya dengan perempuan sudah putus untuk selama-lamanya. Saya tidak bisa memiliki hubungan suci dengan para perempuan, sejak saat itu hingga selama-lamanya......"
(mungkin disini pembicara menyatakan perasaannya saat pertama kali melakukan perbuatan bejat)


h.41
".....Benar; dengan bantuan hawa nafsu, akan kami tundukkan kalian di bawah cengkeraman kami...."
".....sehingga pada akhirnya 'serasa resmi' laki-laki yang memilih, padahal sejatinya perempuanlah yang memilih. Begitu mendapat sarana, dia akan menyalahgunakan sarana-sarana itu, dan dia pun memiliki kuasa yang hebat."
".....segala kemewahan hidup itu dibutuhkan dan didukung oleh perempuan. Hitunglah pabrik-pabrik; sebagian besar sibuk membuat perhiasan kaum perempuan. Berjuta lelaki, para budak selama berabad-abad, mati saat bekerja keras seperti tahanan hanya untuk memuaskan hasrat pasangan kita....."
".....Dan semua ini karena mereka telah dihina, karena mereka tak mendapat hak yang setara dengan hak yang dinikmati lelaki. Mereka membalas dendam karena hawa nafsu kita; mereka menjaring kita...."
(pembicara menyatakan apa yang sebenarnya bisa dilakukan perempuan)


h.46
"....Umumnya orang setuju bahwa cinta itu perasaan moral, lebih merupakan persamaan pikiran ketimbang sekadar persamaan rasa. Jika begitu, persamaan pikiran ini harus diungkapkan dengan kata-kata dan perbincangan. Tidak ada yang seperti itu. Benar-benar sulit bagi kami untuk bicara. Perbincangan kami benar-benar berat, seperti kerja ngoyuh sisipus! (yg ini sy tidak mengerti artinya) Jarang sekali kami memikirkan sesuatu yang bisa dikatakan, dan mengatakannya, ketika kami terjebak kebisuan dan mencoba menemukan topik pembicaraan baru. Secara harfiah, entah apa yang harus kami katakan kepada orang lain. Yang bisa kami pikirkan hanya tentang hidup di hadapan kami dan rumah kami sudah dibicarakan. Lalu apa? Jika kami ini binatang, tentu tak perlu bicara. Tapi, sebaliknya, disini kami harus bicara, dan bahannya tidak ada! Karena yang ada di pikiran kami bukan sesuatu yang bisa diungkapkan dengan kata-kata...."
(pembicara mempertanyakan apakah esensi cinta? rasa ataukah persamaan pikiran?)


h.53
"....Cita-cita tertinggi atau kondisi terbaik kaum perempuan, yaitu jadi suci, tanpa dosa, perawan, membangkitkan ketakutan dan memancing tawa dalam masyarakat kita. Berapa banyak, berapa banyak gadis muda mengorbankan kesucian mereka karena dipaksa mengikuti opini umum dengan menikahi penjahat hingga mereka kehilangan keperawanan--dengan kata lain, kehilangan keutamaan. Karena takut mendapati diri dalam kondisi ideal itu, mereka pun menghancurkan diri sendiri."


h.54
"...Dia merasa benar-benar menderita, sedih. Mungkin siksa jiwa membuat dia paham betapa hina hubungan kami, tetapi dia sulit menemukan kata yang pas untuk mengungkapkan...... Seluruh wajahnya mengisyaratkan kebencian, kebencian kepada saya."
"....Dalam kata-katanya, pada ekspresi wajahnya, di matanya, lagi-lagi saya lihat ada kebencian yang sebelumnya telah membuat saya terkejut....."
(pembicara menjelaskan apa yang dia rasakan mengenai perasaan istrinya dan bagaimana istrinya memandang dia sebagai lelaki)



Judul The Kreutzer Sonata sendiri tidak bisa diterjemahkan sebagai Bahagia Perkimpoian, karena memiliki arti yang berbeda. Sedangkan isi dari cerita ini sama sekali tidak dapat dihubungkan dengan suatu kebahagiaan pernikahan tetapi lebih menekankan topik hubungan pria dan wanita dan perasaan yang timbul karenanya dan kemudian perasaan yang timbul saat diikat dalam pernikahan. Dan The Kreutzer Sonata merupakan sonata yang dimainkan oleh sang istri dan mentor musiknya, yang kemudian didengar oleh sang suami (si pembicara), dan saat momen itulah dalam pikiran sang suami berkecamuk perasaan cemburu-dendam-marah-dll. Dan momen inilah yang menentukan kisah mereka kemudian. Dan secara cerdas Leo Tolstoy mengungkapkan inti cerita ini dalam satu judul The Kreutzer Sonata. Jadi mengapa ada penerbit di Indonesia mengubah judul yang sangat baik dengan Bahagia Perkimpoian???

Kutipan di atas saya ambil dari buku terjemahan Jalasutra yang juga berjudul The Kreutzer Sonata, terbit tahun 2009, 160 halaman, ISBN 9786028252232.  Kalau ada salah pengetikan mungkin saya yang salah (masih mungkin, bukan mutlak^^)

(Pic Source: http://jendelailmu.com)

Sabtu, 23 April 2011

The Devil and Miss Prym by Paulo Coelho (da Quote)

Judul: The Devil and Miss Prym 
Judul lain: Iblis dan Miss Prym
Penulis: Paulo Coelho
Gramedia Pustaka Utama, September 2005, 256 hlm
Penerjemah: Rosi L. Simamora


Jika kita memiliki cukup waktu memikirkan hidup itu sendiri. (Saya tidak mengerti jika ada orang yang terlalu sibuk untuk memikirkannya)
Mungkin sedikit banyak memahami apa yang dimaksudkan Paulo Coelho.
Menurut saya tidak mungkin melakukan review untuk isi tulisan Paulo Coelho, well tulisannya memang untuk dipahami, dengan isi kepala dan hati kita.
Topik buku ini sendiri mengenai "Pilihan." Pilihan-pilihan yang ada saat ini akan menciptakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Dan membuat keputusan saat ini bukanlah hal yang mudah jika dikaitkan dengan hati nurani. 1+1=2. Tapi bagaimana jika 1+1+1%sin=?? Mungkin jawabannya 2 dan guilty??

Saya hanya ingin berbagi beberapa kutipan menarik dari The Devil and Miss Prym. Yang ada di bawah ini merupakan bagian yang saya pahami dan tentu sudah pernah saya pikirkan dalam masa hidup saya yang pendek ini. Dan menjadi sangat menarik karena penulis dapat menyuarakannya dengan irama yang dramatis (menurut saya).


p.51
... Ia baru menyadari, ada dua hal yang mencegah kita meraih mimpi-mimpi kita: percaya bahwa mimpi-mimpi itu mustahil atau menyaksikan bagaimana putaran nasib mendadak membuat impian itu menjadi mungkin, tepat ketika kita sama sekali tidak menduganya...
Di saat seperti ini segenap ketakutan kita muncul di permukaan: takut memulai perjalanan yang membawa kita entah kemana, takut terhadap kehidupan yang penuh tantangan baru, takut selamanya akan kehilangan segala sesuatu yang akrab dengan kita. Manusia ingin mengubah segalanya dan, pada saat yang sama, ia ingin semuanya tidak berubah. Chantal tidak langsung mengerti sebabnya, tapi itulah yang terjadi padanya. Mungkin ia terlalu terikat pada Viscos, terlalu terbiasa pada kekalahan, sehingga setiap kesempatan untuk menang menjadi beban yang terlalu berat untuk ditanggung.

p.106
"Kau orang yang menderita dan menginginkan balas dendam..........Hatimu telah mati, jiwamu dselubungi kegelapan. Iblis yang menemanimu tersenyum karena kau memainkan permainan yang diciptakannya." ........
"Di hutan, kaubilang ingin mencari jawaban untuk beberapa pertanyaan, tapi dari caramu menyusun rencanamu, hanya Jahat-lah yang akan menang. Kalau tidak ada yang dibunuh, Baik hanya akan mendapat pujian. Dan seperti yang kauketahui, pujian tidak bisa memberi makan mulut-mulut yang kelaparan atau menolong membangun kembali desa yang sekarat. Kau tidak sedang mencari jawaban, kau hanya mencoba menegaskan sesuatu yang sangat ingin kaupercaya, yaitu bahwa semua orang itu jahat."

p.107
"Kalau seluruh dunia ini jahat, maka tragedi yang menimpamu itu bisa dibenarkan. Dengan begitu akan lebih mudah bagimu untuk menerima kematian istri dan anak-anakmu. Tapi kalau orang baik benar-benar ada, maka, seperti apapun kau menyangkalnya, hidupmu bakal tak tertahankan, karena takdir telah menyusun perangkap bagimu, dan kau tahu kau tidak layak mengalaminya. Bukan terang yang ingin kautemukan, kau hanya ingin memastikan bahwa yang ada hanyalah kegelapan."

p.154
"..... Orang yang, di balik topengnya sebagai wanita muda yang ulet dan jujur, juga menginginkan balas dendam. Kita tidak bisa melihat musuh kita, maka kita pun melampiaskan keputusasaan kita pada segala sesuatu di sekeliling kita, karena kalau kita menarik kesimpulan logis, maka musuh kita yang sesungguhnya adalah Tuhan, yang telah membiarkan kita merasakan semua penderitaan ini. Hasrat membalas dendam ini takkan pernah terpuaskan, karena sasarannya adalah kehidupan itu sendiri."

p.155
"...Ingatkah kau filsuf yang kuceritakan pada percakapan kedua kita? Yang mengatakan bahwa neraka Tuhan adalah kasih-Nya terhadap manusia, karena perbuatan manusia membuat setiap detik dalam hidup-Nya yang abadi terasa menyiksa? Filsuf itu mengatakan sesuatu yang lain, katanya, untuk mencapai yang terbaik dalam dirinya, manusia membutuhkan yang terburuk dari dirinya."
"Aku tidak tahu apakah Tuhan memang adil. Dia tidak memperlakukanku dengan adil, dan perasaan tak berdaya itulah yang menghancurkan jiwaku. Aku tidak bisa menjadi sebaik yang kuinginkan, atau sejahat yang seharusnya. .........."

p.157
"......tapi kau percaya bahwa kau anak yatim piatu yang tidak berdaya, kau ingin diterima berapa pun harga yang harus kaubayar. Tapi karena hal itu tidak selalu terpenuhi, kebutuhanmu untuk dicintai berubah menjadi keinginan yang besar untuk membalas dendam. Sesungguhnya, kau berharap dirimu tidak berbeda dengan penduduk Viscos lainnya, _____ dengan kata lain, jauh di lubuk hati, kita semua ingin sama seperti orang-orang lain. Namun takdir menggariskan nasib yang berbeda bagimu."


Jika Anda mempertanyakan baik dan jahat. Tuhan adil atau tidak. Tuhan baik atau kejam. Hmm.. mungkin ini sedikit membantu karena sifatnya filosofis. Saya sendiri tidak pernah mempertanyakan apakah Tuhan itu adil/tdk, kejam/baik, hidup saya adil/tdk. Well, untuk yang satu ini saya beruntung. Hahaha....

Rabu, 20 April 2011

Rolf Kalmuczak a.k.a Stefan Wolf

Rolf Kalmuczak, lebih dikenal di Indonesia sebagai Stefan Wolf, lahir 17 April 1938 dan menghembuskan napas terakhirnya pada 10 Maret 2007. Beliau memiliki lebih dari 100 nama pena sejak 1966 dalam karyanya berupa 2.700 cerita pendek kejahatan, 160 paperback thriller dan 58 buku untuk anak muda. 


Salah satu karyanya yang terkenal adalah TKKG, di Indonesia lebih dikenal dengan STOP. Membicarakan karya aslinya, TKKG merupakan singkatan dari karakter dalam buku tersebut yaitu Tarzan (hanya julukan), Karl, Klößchen, Gaby. Sedang di Indonesia dengan mengubah judul menjadi STOP maka nama karakter pun berubah yaitu Sporty (lagi-lagi julukan), Thomas, Oscar, Petra. Dan lucunya (in any meaning) nama Oscar digunakan sebagai nama anjing cocker spaniel Gaby dalam karya aslinya. Yah, untung saja ini bukan karya Jepang, jadi pengubahan nama tersebut tidak terlalu kehilangan arti. Dan harus saya akui pengubahan judul menjadi STOP lebih baik ketimbang TKKG. Pemilihannya tidak dapat lebih tepat dari ini^^


Mengapa beliau menggunakan begitu banyak nama samaran? 
Rolf Kalmuczak mengakui bahwa namanya sendiri tidak cukup catchy (bahasa saya sendiri) untuk digunakan sebagai nama penulis. Well, memang benar adanya. Lebih mudah mengingat Stefan Wolf ketimbang Rolf Kalmuczak. Dan nama samaran lainnya yang digunakan pun lebih catchy dan mudah diingat, see his other names here.

Seorang penulis atau wannabe writer harus dapat memetik pelajaran dari pendahulunya. Dan apa yang dikatakan penulis yang satu ini mengenai pekerjaannya?
"Saya menulis rata-rata 4 jam tiap hari dengan konsentrasi tinggi dan sisa hari saya beristirahat atau berjalan-jalan bersama istri dan anjing saya."
Saya bertaruh anjingnya berjenis cocker spaniel.

Dan darimana beliau mendapatkan ide ceritanya?
"Saya membaca artikel atau melihat dan menemukan ide untuk sebuah cerita."
It means, see the world!!

Di dalam bukunya, Kalmuczak selalu memberikan pesan moral baik itu tersurat atau tersirat, bahwa dia menentang obat-obatan, nikotin, dan alkohol.


 

 

(photo source: http://jetzt.sueddeutsche.de/texte/anzeigen/370382)